Istilah penyakit genetik atau penyakit keturunan memang bukan hal yang asing lagi di masyarakat. Tidak sedikit dari banyak kasus yang memperlihatkan efek yang dihasilkan dari penyakit genetik yang terus menurun dari generasi ke generasi. Meski tidak menular, kelainan genetik sudah menjadi salah satu alasan banyak orang harus memerlukan tindakan medis untuk penanganan kondisi kesehatan mereka.
Penyakit genetik bisa aja melompati generasi dan menurun dalam generasi yang tidak pasti. Dalam beberapa kasus, penyakit genetik tidak menurun pada anaknya dan diturunkan ke anak cucunya. Seorang penderita penyakit atau kelainan genetik biasanya tidak menyadari bahwa susunan DNA/RNA dalam tubuhnya telah bermutasi dan akhirnya mengalami kerusakan, sehingga sering kali mereka terlambat untuk melakukan tindakan pencegahan sebelum munculnya ekspresi kelainan.
Kenapa tubuh kita bisa mengalami kerusakan genetik?
Kerusakan genetik dapat terjadi karena kondisi tubuh yang terpapar oleh zat radikal bebas yang dapat mengubah susunan genetik atau bermutasi. Susunan genetik kita dapat bermutasi akibat dari beberapa faktor, seperti virus, bakteri, zat kimia, radiasi, asap rokok, minuman beralkohol serta makanan awetan yang potensial menyebabkan mutasi dalam susunan genetik. Selain itu, kerusakan gen juga bisa terjadi akibat faktor psikologis seperti sering mengalami stres berat.
Karena susunan genetik yang rusak, sel-sel yang ada didalam tubuh kita tidak dapat berfungsi dengan normal. Inilah yang mengakibatkan munculnya penyakit genetik seperti asma, penyakit jantung, diabetes, kanker, dan depresi.
Mengapa penyakit genetik tidak dapat ditebak dan melompati generasi?
Seperti yang diketahui, genetik seseorang itu ditentukan dari gen ayah dan ibunya, namun penyakit genetik yang dimiliki mereka belum tentu akan diturunkan kepada anaknya. Hal ini dapat terjadi ketika gen ayah atau ibu yang membawa penyakit genetik di dalam tubuh anak tersebut tidak domain. Jadi meski sang anak membawa gen bawaan dari ayah atau ibunya, gen tersebut tidak akan memunculkan ekspresi kelainan dalam bentuk penyakit.
Namun saat sang anak menikah dengan seorang yang memiliki bawaan gen yang serupa, maka anak dari mereka akan memiliki jumlah gen yang domain yang menyebabkan ia berpotensi untuk mendapatkan penyakit genetik jika ia menjalani kehidupan tak sehat yang dapat memicu pertumbuhan penyakit tersebut.
Bisakah kita menghentikan siklus kelainan genetik?
Untuk saat ini, masih dibutuhkan penelitian mendalam tentang bagaimana turunan dari generasi dapat menghentikan kelainan genetik yang diturunkan. Namun meski begitu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pembawa kelainan genetik yang dapat meminimalkan risiko yang mereka dapatkan dari gen tersebut, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat. Beberapa diantaranya :
- Menjaga kebutuhan nutrisi
- Olahraga dengan Rutin
- Hindari penggunaan zat-zat berbahaya (rokok/bahan kimia)
- Cek kesehatan secara berkala
- Kenali potensi tubuh dari dini
Dengan menerapkan pola hidup sehat, akan sulit untuk zat-zat bahaya bisa merusak susunan genetik yang kita punya. Hal ini tentu juga dapat dicegah dengan mengetahui potensi seluruh tubuh kita, salah satunya bisa dengan melakukan tes DNA.
Tes DNA dapat membuka seluruh pengetahuan yang tubuhmu miliki, mulai dari potensi penyakit, kesehatan fisik dan mental, kebutuhan nutrisi, hingga kepribadian dan bakat.
Kamu bisa lakukan tes DNA di Asaren dan ketahui segala potensi penyakit yang kamu miliki. Order kit DNA nya melalui aplikasi Asaren atau melalui website.
Baca Juga: Tidak Hanya Untuk Keturunan, Kenali Apa Saja Manfaat Tes DNA